Holla Sobat Project B!
Kalian pasti tidak asing kan dengan penggunaan styrofoam di kehidupan sehari – hari baik sebagai tempat makan, tempat minum, ataupun yang lainnya. Tapi kalian tau ga sih Sobat Project B? Styrofoam merupakan salah satu jenis sampah plastik yang bisa dijuluki “Sampah Abadi”, lho. Kenapa bisa gitu? Yups, hal itu dikarenakan Styrofoam merupakan salah satu sampah yang sangat sulit terurai oleh tanah.
Namun, masih banyak sekali masyarakat yang tidak menyadari bahaya tersebut. Hal ini karena Styrofoam yang praktis digunakan dan memiliki harga yang terjangkau. Dibalik manfaat ekonomis yang dimilikinya, styrofoam ternyata limbah yang dihasilkan sulit untuk dihancurkan dan mampu bertahan hingga ratusan tahun tanpa terurai secara alami. Styrofoam membutuhkan waktu sekitar 500 – 1 juta tahun untuk dapat terurai oleh tanah. Eitsss, tapi styrofoam tersebut tidak sepenuhnya terurai, lho! Melainkan berubah menjadi mikroplastik yang dapat mencemari lingkungan.
Styrofoam dapat dimasukkan dalam kelompok plastik dan mengandung berbagai zat kimia yang berbahaya bagi manusia, diantaranya benzene dan styrene. Apabila manusia terpapar zat beracun tersebut, maka risiko kanker akan meningkat.
Dikutip malalui Klik Hijau, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sebelumnya telah melarang penggunaan styrofoam karena mengandung benzena, yang merupakan satu dari empat komponen toksin pemicu kanker selain toluena, etilbenzena, dan xilena.
Selain itu ada beberapa efek berbahaya lainnya terhadap penggunaan Styrofoam, yaitu:
1. Membuat Air Tercemar
Sampah styrofoam yang dibuang sembarangan ke sungai ataupun laut akan sangat merusak ekosistem air karena ia sulit untuk terurai secara alami. Hal ini tentunya juga membuat satwa ataupun tumbuhan yang ada di air juga terancam dan tercemar.
2. Pemanasan Global
Kalian tau ga sih? Styrofoam yang terbuat dari gas dan polyester dengan menggunakan agen blowing seperti CFC (freon) itu dapat merusak lapisan ozon bumi, lho. Akibatnya, suhu bumi akan menjadi lebih panas. Panas yang terjadi di bumi akan mencairkan es di kutub utara dan selatan, naiknya permukaan laut, dan masalah global warming lainnya. Wah, ternyata menyeramkan banget ya efeknya.
3. Kerusakan Lingkungan
Penggunaan Styrofoam yang masih sangat banyak digunakan dapat mencemari lingkungan, karena menyebabkan timbunan sampah yang tak kunjung reda. Styrofoam sebenarnya dapat didaur ulang, namun proses pendaurulangan styrofoam masih tetap menghasilkan 57 senyawa yang masih berbahaya bagi lingkungan.
4. Bersifat Mikroplastik
Mikroplastik menjadi masalah utama dalam isu sampah plastik saat ini. Sobat Project B tau ga sih? Styrofoam yang dibuang ke perairan, lama kelamaan akan terpecah - pecah menjadi pecahan kecil plastik tak kasat mata yang disebut mikroplastik. Mikroplastik itu kemudian dimakan oleh ikan. “Ikan – ikan ini nantinya akan dikonsumsi oleh kita. Hal itu berarti itu benzene yang ada dalam komposisi Styrofoam akan juga masuk ke dalam tubuh kita. Yang tentunya akan menyebabkan masalah kesehatan.
Gimana Sobat Project B? Kalian udah tau kan berbagai bahaya yang ditimbulkan oleh sampah abadi yaitu Styrofoam? Jadi, yuk, kita sama - sama lebih peduli dengan lingkungan dan kesehatan dimulai dengan pola hidup yang lebih baik. Tidak hanya diri sendiri yang akan merasakannya, namun juga lingkungan akan ikut terjaga.
Salam Hijau!
Comments