Hollaa, Sahabat Project B!
Kalian tau ga sih? Kendala terbesar dalam pengelolaan sampah di Indonesia itu adalah sampah plastik, lho. Hal itu dikarenakan sampah plastik yang sangat sulit terurai secara alami sehingga dapat mencemari tanah maupun laut. Wah wah, parah banget ya dampak dari sampah plastik ini. Kalian Sahabat Project B wajib banget pokoknya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, ya?
Tapi kalian tau ga sih ternyata ada beberapa jenis sampah plastik, lho! Kalian perlu mulai memahaminya karena masing – masing sampah plastik ini memiliki jenis dan kandungan yang berbeda - beda, sehingga memiliki pengelolaan yang berbeda dan harus disesuaikan. Apa aja sih macam – macam sampah plastik itu? Yuk, untuk tau lebih lengkapnya mending simak ulasan berikut ini ya.
1. PET (Polyethylene Terephthalate)
Jenis plastik ini sering kita jumpai pada botol plastik untuk air minum kemasan yang tidak memiliki warna atau transparan. Jenis plastik ini hanya cocok digunakan untuk sekali pakai dan tidak disarankan diisi air berbeda berulang kali.
Untuk mengelola sampah plastik jenis PET ini, kalian bisa mendaur ulang kembali menjadi berbagai barang – barang yang memiliki nilai, seperti vas bunga, tas, pajangan rumah, dan masih banyak lagi. Plastik jenis PET ini juga lebih higienis dan aman digunakan, serta mudah untuk didaur ulang dan bernilai ekonomis relatif tinggi.
2. HDPE (High Densy Polyethylene)
Hampir mirip dengan PET, HDPE adalah jenis plastik berwarna putih susu yang sering digunakan sebagai kotak sereal, botol deterjen dan botol shampoo. Walaupun plastik jenis ini tidak berbahaya, namun semakin lama digunakan, plastik ini akan melepaskan senyawa berbahaya seperti Antimoni Trioksida. Jenis plastic HDPE ini bisa dibilang merupakan jenis plastik yang cukup aman digunakan karena mampu mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan ini dengan makanan atau minuman yang dikemasnya.
3. PVC atau V (Polivinil Klorid)
PVC atau V ini merupakan salah satu jenis sampah plastik yag sulit untuk didaur ulang dibandingkan jenis plastik lainnya karena sifatnya yang keras dan kaku. Biasanya, jenis plastik PVC atau V ini sering ditemui sebagai bahan pembuatan pipa, lantai vinyl, kursi plastik, mainan, dan lain – lain. Dikutip melalui Grid Health, kandungan DEHA yang ada pada jenis plastik ini dapat bereaksi dengan makanan yang dikemasnya, maka dari itu sangat tidak disarankan menggunakan jenis plastik ini untuk kemasan makanan karena akan berbahaya bagi ginjal dan hati.
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
Ciri – ciri jenis plastik LDPE adalah plastic ini berbahan kuat, agak tembus cahaya, fleksibel. Jenis plastic LDPE ini memiliki tingkat racun lebih rendah dibandingkan dengan plastik yang lain. Namun sayangnya plastic ini sangat sulit dihancurkan, untuk menanganinya kita harus pintar – pintar untuk mendaur ulangnya. Jenis plastic LDPE ini biasa ditemukan di pembungkus baju, pembungkus buah-buahan agar tetap segar, bubble wrap, dan juga pembungkus makanan.
5. PP (Polipropilena)
Jenis plastik polypropylene atau PP ini sering kita jumpai pada tutup botol, , tempat makanan (piring, mangkuk, kotak makan), sedotan, botol obat dan botol minuman bayi. Ciri – ciri jenis plastik PP ini adalah tahan panas, berwarna transparan dan agak mengkilap. Plastik jenis ini juga mampu menjaga bahan di dalamnya dari berbagai gangguan luar seperti kelembapan. Jenis plastik PP ini sering dianggap aman jika digunakan kembali dan dapat didaur ulang.
6. PS (Polistirena)
Jenis plastik polystyrene yang biasanya lebih dikenal dengan sebutan styrofoam ini sering ditemui sebagai tempat makan dan minum sekali pakai. Plastik PS berbahaya bagi kesehatan karena dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan jika bersentuhan dan memiliki titik leleh pada suhu 95C. Zat styrene ini berbahaya karena bisa menyebabkan gangguan syaraf, otak dan reproduksi wanita.
7. Other (O)
Pada jenis plasik other atau O ini mencakup semua jenis plastik lain yang tidak termasuk dalam salah satu dari enam kategori diatas, atau merupakan kombinasi dari beberapa jenis. Plastik jenis O seringkali disebut plastik dengan kode daur ulang #7, karena tidak dapat didaur ulang.
Penggunaan jenis plastik O untuk makanan atau minuman dapat membahayakan kesehatan karena menghasilkan racun Bisphenol-A (BPA). Efeknya bisa merusak beberapa organ dan mengganggu hormon tubuh.
Biasanya, plastik jenis ini dapat ditemui penggunaannya pada kacamata hitam, CD/DVD, aksesoris kendaraan, dan barang – barang elektronik.
Nah, itu dia ketujuh jenis plastik yang umumnya kita temui di kehidupan sehari – hari. Gimana nih Sahabat Project B? Ternyataa, setelah membaca artikel ini kita jadi tau kan mengenai bahayana plastik.. Selain berbahaya bagi kesehatan, sampah plastik juga tentunya sangat berbahaya bagi lingkungan yang dapat membuat tercemarnya air ataupun tanah. Bahkannn, yang lebih mengerikan lagi plastik itu membutuhkan waktu 1000 tahun agar dapat terurai oleh tanah secara sempurna. Wah udah berapa generasi tuh yang udah dilewati? Serem banget kan..
Jadii, yuk sama – sama kita menjaga dan melestarikan lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik dalam hidup kita. Sudah saatnya kita kurangi penggunaan plastik untuk melindungi masa depan bumi kita! Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Sahabat Project B Indonesia, yaa!
Comments