Yuk, Simak Bahayanya Fast Fashion Bagi Lingkungan!
Hollaa Sobat Project B Indonesia!
Istilah “Fast Fashion” semakin sering muncul menjadi topik yang sangat menarik untuk dibahas. Fast fashion ini muncul karena hampir setiap saat selalu ada tren fashion baru yang bermunculan dan membuat orang – orang menjadi FOMO. Hal itu tentunya mendorong orang – orang menjadi lebih konsumtif dan tidak mau ketinggalan tren yang lagi booming.
Nah, sebelum mulai ke pembahasan intinya, kalian pasti udah pernah dengar kan tentang fast fashion? Kalau udah, bagus banget tuh buat jaga – jaga jangan sampai kita join jadi “pelaku” fast fashion. Tapi kalau belum, sini deh merapat dan simak ulasan dibawah ini yaa!
Apa sih Fast Fashion itu?
Fast fashion merupakan suatu istilah yang muncul di industri fashion. Fast fashion ini sendiri memiliki arti yaitu tren fashion yang berubah – ubah secara cepat dengan koleksi baru yang selalu muncul setiap minggunya dan dijual dengan harga relatif murah. Harga murah dengan jaminan tampil modis dan kece? Siapa coba yang tidak tergiur?
Sayangnya, masih banyak sekali orang yang kurang menyadari bahaya dari fast fashion ini. Padahal, dengan turut membeli produk fast fashion yang harganya cenderung lebih murah, sebenarnya sama saja mereka ikut berkontribusi terhadap dampak buruk yang dihasilkan pada lingkungan dan manusia. Fast fashion adalah salah satu penyebab munculnya ratusan ton limbah pakaian yang dapat merusak lingkungan. Hal ini dikarenakan pakaian diproduksi menggunakan bahan baku berkualitas buruk dan tidak ramah lingkungan sehingga pakaian tidak akan tahan lama yang akan berpotensi menimbulkan sampah yang tidak bisa di daur ulang.
Dampak Fast Fashion Bagi Lingkungan
Selain menimbulkan gaya hidup yang konsumtif, fast fashion ini memiliki berbagai dampak buruk bagi lingkungan, lho. Diantaranya:
1. Menyebabkan Polusi Air
Dalam proses produksinya, tak jarang industri fast fashion menggunakan pewarna tekstil yang murah dan tentunya berbahaya. Pewarna ini dapat menghasilkan limbah tekstil mengandung zat seperti timbal, merkuri dan arsenic yang dapat mencemari air disekitar tempat produksi dan tentunya menimbulkan resiko terhadap kesehatan manusia ataupun ekosistem pada perairan.
2. Penyumpang Sampah Terbesar
Tau ga sih? Limbah pakaian itu ternyata merupakan penyumbang sampah terbesar di dunia, lho. Wah wah, bahaya banget kan? Dilansir menurut United Nations Economic Commission for Europe, industri tekstil dalam beberapa tahun terakhir ditetapkan sebagai kontributor utama plastik yang masuk ke lautan, dan terus berkembang dengan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.
3. Perubahan Iklim yang ekstrim
Adanya fast fashion juga dapat menghasilkan gas emisi efek rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim yang ekstrim. Dikutip dari Unearthed Greenpeace, jika kita membeli baju berbahan polyester yang menggunakan bahan bakar fosil, jejak karbon akan tumbuh menjadi 3.978 mega ton pada tahun 2050. Ini setara dengan hampir dua kali lipat emisi karbon India pada tahun 2018. Dampaknya akan memengaruhi kondisi bumi yang semakin memanas, sehingga cuaca menjadi ekstrem atau tidak menentu. Serem banget, ya?
Cara Mengurangi Penggunaan Produk Fast Fashion
Terus gimana sih cara mengatasi atau mengurangi penggunaan produk fast fashion ini? Nah, untuk mengatasi hal tersebut itu sebenarnya berasal dari dalam diri kalian sendiri, sob. Kalian bisa berpikir secara matang terlebih dahulu sebelum membeli pakaian, memikirkan apakah bahannya ramah lingkungan atau tidak.
Selain itu, Sobat Project B juga bisa memilih pakaian dengan kualitas bahan yang bagus supaya bisa dipakai dalam jangka panjang. Atau kalian juga bisa coba untuk thrifting! Dann, cara mengurangi limbah pakaian yang terakhir adalah dengan cluttering dan mendonasikan pakaian yang masih layak pakai, hal ini akan sangat berguna baik bagi kalian, orang lain, ataupun lingkungan!
Yuk, mulai sekarang pelan – pelan kita mengurangi penggunaan produk fast fashion karena akan membahayakan lingkungan dan masa depan bumi kita.
Salam Hijau, Sobat Project B Indonesia!
Comments